Children-Centered Design

Hafidz Noor Fauzi
4 min readMay 3, 2020

--

Ini adalah artikel yang membahas pengetahuan saya dalam menggunakan metode Children-Centered Design dalam memecahkan masalah pada anak-anak. Saya membuat artikel ini karena kurangnya ketersediaan literasi tentang bagaimana seorang desainer harus membuat produk untuk anak-anak.

Sebelum Melakukan Desain Proses

Sebelum menentukan produk yang ingin dibuat, ada baiknya kita perlu melihat target user yang akan kita tuju merupakan kelompok umur berapa. Ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kognitif dari target user kita. Jika kita melihat pada Theory of Cognitive Development, ada 4 kelompok kognitif yang dibagi berdasarkan umur, yaitu

  1. Tahap Sensorimotor (Lahir — 2 tahun)
  2. Tahap Pre-Operational (2–7 tahun)
  3. Tahap Concrete Operational (7–11 tahun)
  4. Tahap Formal Operation (lebih dari 11 tahun)

Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan kognitifnya masing, dengan begitu produk yang akan kita buat sesuai dan dapat membantu anak tersebut.

Desain Proses

Metode Children-Centered Design (CCD) merupakan adaptasi dari metode User-Centered Design (UCD), dimana kita (sebagai desainer) menempatkan anak sebagai objek utama dalam sebuah pengembangan produk. Namun dalam prosesnya ada beberapa hal yang berbeda dari metode UCD.

Source: UXKids.com

1. Specify Context of Use

Pada tahap ini, desainer harus mengetahui target penggunanya, nilai kegunaan, dan konteks pemakaian produk yang akan dibuat. Dalam penelitiannya, kita tidak bisa langsung menanyakan berbagai hal ini kepada sang anak. Oleh karena itu, kita perlu berbicara kepada orang dewasa yang selalu mendampingi anak tersebut, seperti orang tua, guru anak, atau yang lain. Tak lupa kita juga perlu mengobservasi hal-hal yang dilakukan oleh sang anak yang dapat kita konversikan ke dalam sebuah produk digital

2. Specify Product Requirements

Setelah mendapatkan segala macam permasalahan dan kebiasaan dari target pengguna kita, disini kita mulai menyusun apa saja yang dibutuhkan untuk produk digital yang akan kita bentuk. Dalam tahap ini juga kita bisa memulai membuat User Journey, Empathy Map, Task Analysis, dan lain-lain yang mempermudah kita untuk menganalisis dan memanipulasi kebiasaan pengguna ke dalam produk digital.

3. Produce Design Solution

Dalam tahap ini, kita mulai membuat wireframe (lo-fidelity) dan dapat diteruskan menjadi wireflow/userflow untuk dapat melihat rancangan besar yang berguna sebagai landasan utama dalam mendesain produk solusi yang akan dibuat. Kemudian kita bisa melanjutkannya menjadi sebuat mockup UI (hi-fidelity) beserta prototype-nya.

4. Evaluate Design

Evaluasi merupakan hal yang penting untuk melihat bagaimana produk solusi yang kita buat ini dapat diterima oleh pengguna kita. Gunakan UX Metrics yang cocok untuk mempermudah kita dalam menganalisis hasil dari evaluasi yang dilakukan.

Tips Mendesain Untuk Anak

Pada kegiatan observasi atau bertatap muka dengan anak, usahakan niat kita tulus dan selalu ramah kepada anak. Karena menurut saya pribadi, anak-anak itu bisa melihat niat hati kita dari perilaku yang kita tunjukkan kepadanya. Jika hal ini terjadi, maka anak tersebut akan malu dan enggan untuk mengikuti instruksi yang kita berikan.

Kemudian ketika kita ingin mendesain sebuah produk untuk golongan umur 7 tahun kebawah, usahakan anak juga harus dilatih dari sisi motorik dan kognitifnya dari produk yang kita buat. Karena di kelompok umur ini anak sangat membutuhkan kemampuan itu untuk melanjutkan tumbuh kembangnya.

Kegiatan yang saya lakukan ketika mendesain sebuah produk untuk anak-anak 😅

Tantangan dalam mendesain untuk anak menurut saya adalah hal yang lebih kompleks dibandingan mendesain sebuah produk untuk orang dewasa. Karena anak itu tidak dapat diatur dengan mudah dan anak bisa diam jika kita tidak ramah. Selalu berikan aturan main agar anak termotivasi membantu kita dalam menyelesaikan kegiatan yang kita lakukan.

Thank you for reading! I’d love to hear of any feedback from you for this article. Say hi to me at hafidznoor@live.com or connect me at LinkedIn. Cheers 🍻

--

--