Maaf — Tolong — Terima Kasih; Sepele tapi kadang dilupakan

Hafidz Noor Fauzi
3 min readMar 24, 2020

--

Tiga kata yang kadang (atau mungkin sering) lupa ketika kita meminta bantuan. Mungkin bagi kalian yang sering ikut organisasi sudah umum dengan istilah tiga kata ini, tapi ternyata ada juga beberapa yang sering melupakannya. Dan sebenernya seberapa penting sih tiga kata ini?

Kata Maaf — Tolong — Terima Kasih ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari budaya sopan-santun di Indonesia. Ketika kita mau meminta bantuan, membuat perintah, dan hal-hal lain dengan sesama manusia. Mungkin bagi beberapa orang menganggap ini hal yang basa-basi, tetapi sesungguhnya ini merupakan tindakan untuk menurunkan ego kita dan memberi apresiasi kepada rekan kita.

Theory of Habit (by Charles Duhigg)

Pada bukunya yang berjudul The Power of Habit, Charles Duhigg menjelaskan bahwa ada 3 hal yang dapat membangun habit (kebiasaan) seseorang; Cue, Routine, & Reward. 3 hal ini yang menentukan manusia untuk melakukan kegiatan kesehariannya. Dari bangun tidur, bekerja, belajar, ataupun berolahraga. Teori dari Charles Duhigg ini sangat menggambarkan 3 hal yang akan saya jelaskan, yaitu Maaf sebagai Cue, Tolong sebagai Routing, dan Terima kasih sebagai Rewards.

1. Maaf (Cue)

Hal pertama mengapa kita menggunakan kata maaf adalah karena kita perlu menurunkan ego ketika meminta tolong atau memberikan perintah. Dengan kata maaf, kita juga meminta perhatian kepada seseorang yang sedang mempunyai kepentingan pribadinya untuk meminta pertolongan.

2. Tolong (Routine)

Tolong, sebuah ucapan ketika seseorang membutuhkan bantuan di tengah kepentingan yang lain tidak dapat dilakukannya atau tidak sesuai dengan kapasitasnya. Dengan kata tolong ini, kita juga menurunkan ego untuk yang kedua kalinya pada saat membutuhkan pertolongan orang lain demi kepentingan kita.

3. Terima Kasih (Rewards)

Ketika bantuan/pertolongan sudah dilakukan, kita harus memberikan apresiasi terhadap orang yang sudah membantukita baik itu secara verbal maupun material. Tergantung seberapa penting bantuan itu. Dengan begitu orang yang sudah bersusah payah membantu akan merasa dihargai atas tindakan/pekerjaannya.

Jika Salah Satu Diantaranya Hilang

Jika salah satu diantaranya hilang, tidak sedikit orang yang menjadi demotivating (atau enggan) untuk melakukan pertolongan kita. Kasarannya, untuk apa kita melakukan sesuatu jika tidak ada reward-nya? Ini yang akan merusak teori yang saya bahas diatas.

Oleh karena itu, kebiasaan ini harus selalu kita bangun di lingkungan kerja ataupun pertemanan. Budaya saling menghormati dan mengasihi adalah cerminan pribadi yang sempurna. Tiga kata ini enteng sekali kok untuk dilakukan. Dan jangan sampai kita dicap sebagai orang yang tidak tahu terima kasih. Jangan sampai.

Thank you for reading! I’d love to hear of any feedback from you for this article. Say hi to me at hafidznoor@live.com or connect me at LinkedIn. Cheers 🍻

--

--